ICT SEBAGAI FASILITAS PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah
satu aspek penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat serta berperan untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan sangat penting karena merupakan dasar
untuk pengembangan pola berpikir konstruktif dan kreatif. Dengan pendidikan
yang cukup memadai, maka seseorang akan bisa berkembang secara optimal baik
secara ekonomi maupun sosial. Pendidikan itu sendiri dapat dipandang dari arti
luas dan arti teknis, atau dalam arti hasil dan dalam arti proses. Dalam arti
yang luas pendidikan menunjuk pada suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai
pengaruh yang berhubungan dengan pertumbuhan atau perkembangan jiwa, watak,
atau kemampuan fisik individu. (Kneller 1967 :63 dalam Dwi Siswoyo 2008 : 17)
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat
berbanding lurus dengan bertambahnya pemenuhan kebutuhan, salah satunya
dibidang pendidikan. Peran pendidikan tentu sangat besar dalam pembentukan
karakter suatu bangsa, dan pemenuhan kebutuhan akan
pendidikan tersebut salah satunya didukung oleh adanya fasilitas pendidikan
yang memadai. Dunia pendidikan bukan sekedar cermin kebutuhan masyarakat,
tetapi juga sebuah kinerja terus menerus, sebuah usaha pembaharuan sebab yang
terlibat di dalamnya adalah manusia itu sendiri.
Fasilitas pendidikan merupakan sarana
dasar yang diperlukan dalam program pendidikan dan merupakan salah satu
fasilitas sosial yang penting bagi penduduk. Ketercukupan fasilitas pendidikan
yang menyangkut sarana dan prasarana akan sangat menunjang keberhasilan program
pendidikan. Fasilitas pendidikan bersama dengan fasilitas sosial lainnya
seperti fasilitas peribadatan, kesehatan, kependudukan, melayani kebutuhan
penduduk yang memberi kepuasan sosial, mental dan spiritual.
Apabila kita membahaskan tentang teknologi Informasi
dan Komunikasi ( TIK ) atau sering dikenal dengan istilah Information
Communication Technology ( ICT ) itu merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk dikuasai dalam era globalisasi saat ini. Komputer merupakan salah satu
media yang digunakan dalam TIK, karena komputer memiliki beberapa fungsi
seperti: untuk mengolah data, mencari materi, menyajikan informasi secara
kelompok atau individu dan aktivitas lainnya. Di era modern ini internet dan
intranet merupakan kebutuhan bagi siapa saja. Ke duanya memegang peranan yang
dominan umumnya dalam kehidupan pelajar. Pelajar dapat merasakan banyak manfaat
dari penggunaan TIK dalam pembelajaran.
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi mulai dari yang sangat sederhana sampai yang tercanggih
(TIK-internet) dapat berdampak semakin besar terhadap kehidupan manusia,
dintaranya: (a) literasi teknologi telah memfasilitasi penambahan dan
pendalaman pengetahuan, yang pada gilirannya memfasilitasi penciptaan
pengetahuan, yang selanjutnya lagi dapat mendorong terciptanya teknologi
informasi dan komunikasi yang baru; (b) teknologi memiliki pengaruh positif
dalam meningkatkan ragam kehidupan manusia bersama kenikmatan yang
ditimbulkannya, tetapi pada waktu yang sama budaya yang serba mudah dan instan
cenderung mengikis nilai-nilai luhur kehidupan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
Pengertian TIK dan Konsep fasilitas
pendidikan?
2. Bagaimanakah
Pengertian ICT sebagai Fasilitas pendidikan?
3. Bagaimanakah
Pandangan Umum Penggunaan TIK di
Dunia Pendidikan?
4. Bagaimanakah
Manfaat ICT Dalam Pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian TIK dan Konsep
fasilitas pendidikan
1.
Pengertian TIK dalam dunia
pendidikan
Menurut
Pelgrum & Law, 2003 Teknologi Informasi dan
Komunikasi adalah hardware, software, dan konektivitas jaringan.
Informatics technology is defined as the
technological applications (artifacts) of informatics in society. (Unesco, 2008)
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi mencakup
segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentrasfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, penguasaan TIK
berarti kemampuan memahami dan menggunakan alat TIK secara umum termasuk
komputer (Computer literate) dan memahami informasi (Information
literate). Tinio mendefenisikan TIK sebagai seperangkat alat yang
digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, mendiseminasikan,
menyimpan, dan mengelola informasi. Teknologi yang
dimaksud termasuk komputer, internet, teknologi penyiaran (radio dan televisi),
dan telepon. UNESCO (2004) mendefenisikan bahwa TIK adalah teknologi yang digunakan
untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi.
Defenisi umum TIK adalah komputer,
internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual[1].
TIK merupakan perangkat hardware dan
software yang melakukan tugasnya untuk mendukung kehidupan individu maupun
masyarakat[2].
TIK dalam
pendidikan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme bisa dimaknai dalam tiga
paradigma, yaitu :
1. ICT as a Tools atau TIK sebagai
alat-alat berupa produk teknologi yang bisa jadi sebagai pelaku dalam
pendidikan.
2. ICT as a Content atau TIK sebagai
bagian dari materi yang bisa membuat pendidikan
menjadi lengkap, akurat, cepat, transfaran dan mutakhir,
3. ICT as program application atau TIK
sebagai alat bantu untuk mengumpulkan, mengelola,
menyimpan, menyelidiki, membuktikan dan menyebarkan informasi penting secara
efektif dan efisien.
2. Konsep
Fasilitas Pendidikan
Menurut
Mauling (2006) fasilitas adalah prasarana atau wahana untuk melakukan atau
mempermudah sesuatu. Fasilitas bisa pula dianggap sebagai suatu alat. Fasilitas
biasanya dihubungkan dalam pemenuhan suatu prasarana umum yang terdapat dalam
suatu perusahaan atau organisasi tertantu.[3]
Menurut Wahyuningrum
(2004: 4), menyatakan bahwa fasilitas “segala sesuatu yang dapat memudahkan dan
melancarkan pelaksanaan suatu usaha”. Berdasarkan pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
dalam melakukan atau memperlancar suatu kegiatan.
Wahyuningrum (2004: 5),
juga membedakan fasilitas menjadi 2 bagian yaitu:
1. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang
berupa benda atau yang dapat dibedakan, yang mempunyai peran dapat memudahkan
dan melancarkan suatu usaha.
2. Fasilitas
uang adalah segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan suatu kegiatan sebagai
akibat dari “nilai uang”.
Fasilitas
pendidikan artinya segala sesuatu(alat dan barang) yang memfasilitasi
(memberikan kemudahan) dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan[4].
B.
Pengertian
ICT sebagai Fasilitas pendidikan
Fasilitas
TIK merupakan aset penting bagi pengembangan sebuah organisasi saat ini.
Fasilitas TIK dapat nenjadi nilai tambah bagi sebuah organisasi bila digunakan
sesuai dengan proses bisnis sebuah organisasi. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan Fasilitas TIK menjadi tidak efisien sebuah organisasi apabila tidak
dimanfaatkan sebaik mungkin semua fitur yang ada. Pengadaan fasilitas TIK
membutuhkan perancanaan yang baik dan disesuaikan dengan kebutuhan serta sumber
daya manusia yang akan mengelola fasilitas TIK tersebut.
Pada
organisasi pendidikan pemanfaatan TIK harus direalisasikan untuk (a) pengelolaan pendidikan melalui otomasi sistem informasi
manajemen dan akademik berbasis TIK, dan (b) sistem pengelolaan pembelajaran
baik sebagai materi kurikulum, suplemen dan pengayaan maupun sebagai media
dalam proses pembelajaran yang interaktif serta sumber-sumber belajar mandiri
yang inovatif dan menarik. Dengan kata lain, pendayagunaan TIK dalam manajemen
pendidikan dan proses pembelajaran bertujuan untuk memfasilitasi penyelenggara
dan peserta pendidikan guna mendorong peningkatan kualitas pendidikan[5].
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra)
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009, untuk dapat memberikan
pelayanan prima, salah satu yang perlu dilakukan adalah pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) yang dilakukan melalui pendayagunaan TIK di
bidang pendidikan yang mencakup peran TIK sebagai substansi pendidikan, alat
bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi, penunjang
administrasi pendidikan, alat bantu manajemen satuan pendidikan, dan
infrastruktur pendidikan.
Fasilitas TIK menurut Pusat Kurikulum
Dinas Pendidikan Nasional, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup
dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi
Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai
alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi
mencakup segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses
dan mentrasfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, penguasaan
TIK berarti kemampuan memahami dan menggunakan alat TIK secara umum termasuk
komputer (Computer literate) dan memahami informasi (Information literate).
Dari beberapa definisi TIK di atas, konsep
dan pemahaman TIK sangat luas. TIK tidak hanya terbatas kepada hardware dan
software, akan tetapi mencakup aplikasi, teknologi jaringan (intranet dan
internet) yang dimanfaatkan untuk berkomunikasi dan mengelola informasi.
C.
Pandangan Umum Penggunaan TIK di
Dunia Pendidikan
Ada beberapa tools utama TIK yang
berpengaruh di dalam dunia pendidikan. Dijelaskan kemudian, banyak fasilitas
pendidikan yang kini telah tergantikan oleh fasilitas TIK disekolah, misalnya
buku telah tergantikan dengan kehadiran flashdisk dan overhead projector kini
tergantikan dengan kehadiran data projector.
Lebih lanjut, ada beberapa
komponen TIK yang mendukung dunia pendidikan antara lain :
- Komputer (Computer)
Komputer
merupakan komponen utama didalam dunia TIK. Komputer kini digunakan didunia
pendidikan. Hampir sebagian besar sekolah kini telah memiliki lab komputer. Lab
komputer dimanfaatkan untuk TIK sendiri dan program pendidikan lainnya di
sekolah. Selain itu, oleh guru untuk mempersiapkan pelajaran yang akan
disampaikan dan didalam proses belajar mengajar.
- Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak merupakan salah satu fasilitas
TIK yang mendukung dunia pendidikan. Tosun dan Baris mengatakan bahwa banyak
negara didunia kini bekerja sama dengan beberapa perusahaan software besar TIK
seperti Microsoft, Macromedia, dan lain-lain untuk kepentingan pendidikan
sehingga memperoleh lisensi dengan biaya yang relatif lebih murah. Selain itu,
banyak juga software yang bersifat open source yang kini banyak digunakan
disekolah-sekolah.
- Data Proyektor (Data Projecto)
Data
Proyektor hadir menggantikan overhead projector yang digunakan didalamdunia
pendidikan di masa lalu. Data projector digunakan seiring dengan
berkembangannya komputer, sehingga dokumen pendidikan yang dibuat dengan
menggunakan komputer dapat ditampilkan dengan menggunakan Data projector.
- Tools berbasis internet dan web (Internet and Web Based Tools)
Perkembangan
teknologi jaringan (internet) akhir-akhir ini juga diimbangi dengan peningkatan
kecepatan koneksi dan bandwith yang juga meningkat. Sehingga kini, fasilitas
TIK berupa internet kini dimanfaatkan untuk dunia pendidikan. Representasi
text-basedkini tergantikan dengan audio dan animasi didalam dunia pendidikan.
Kemudian, konsep text-based assignment yang diberikan di sekolah kini
telah berubah menjadi konsep on-line assignment Transformasi proses
belajar mengajar (learning and teaching) kini berubah menjadi konsep
belajar jarak jauh (distance learning), training, dan mobile learning.
D.
Manfaat ICT Dalam Pembelajaran
Penggunaan ICT
secara berfikrah, terancang dan bersesuaian dengan keperluan dalam pembelajaran
:
·
Berupaya meningkatkan kefahaman dan penguasaan murid
terhadap pelajaran.
·
Memberi peluang pembelajaran yang sama kepada semua murid
yang berbagai keupayaan.
·
Meningkatkan motivasi murid.
·
Membolehkan pembelajaran bersendiri ( individualise
learning)
·
Membolehkan murid mengakses maklumat yang sukar diperolehi.
·
Membolehkan murid mengumpul maklumat yang perlukan masa yang
lama atau terlalu mahal untuk diperoleh.
·
Mewujudkan suasana pembelajaran yang menyeronokkan dan
mencabar.
·
Membolehkan murid mencuba atau melaksana eksperimen yang
sukar, terlalu mahal, mustahil atau bahaya untuk dilaksana dengan cara biasa.
·
Meningkat daya kreativiti dan imaginasi murid.
·
Memberi peluang kepada murid belajar secara berkesan dengan
bimbingan yang minimum.
·
Meningkat kemahiran ICT.
Menurut Suwarsih Madya, (2011), untuk menjaga agar pemanfaatan TIK tetap
memberikan kontribusi signifikan terhadap (1) pengembangan peserta didik
menjadi manusia berkarakter dan berkecerdasan intelektual dan (2) pemberdayaan
pendidik dan tenaga kependidikan terkait.
BAB
III
KESIMPULAN
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2. TIK akan membantu kinerja pendidikan
secara terpadu sehingga akan terwujud manajemen yang efektif dan efisien, transparan
dan akuntabel.
3. ICT
sangat diperlukan dalam pembelajaran di era sekarang ini. Dengan prinsip
penggunaan ICT yang efektif dan efisien, optimal, menarik, dan merangsang daya
kreativitas, ICT menjadi salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan di
berbagai bidang pendidikan karena meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam
proses pembelajaran.
4.
Peran penting integrasi TIK dalam proses
pembelajaran adalah untuk membangun keterampilan masyarakat abad 21, yaitu 1)
keterampilan melek TIK dan media (ICT and media literacy skills), (2)
keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills), (3) keterampilan
memecahkan masalah (problem-solving skills), (4) keterampilan berkomunikasi
efektif (effective communication skills); dan (5) keterampilan bekerjasama
secara kolaboratif (collaborative skills).
DAFTAR PUSTAKAAN
Deeson, Eric, 2005. Dictionary of Information Technology.
Harper Collins Publisher, Glasgow, UK.
Harry
Firman, B. T. (2008). The Future of Schooling in Indonesia. Journal of International
Cooperation in Education, Vol.11 No.1 , 71-84.
· Madya,
Suwarsih.2011. Optimalisasi Pemanfaatkan ICT untuk Meningkatkan Mutu Hakiki
Pendidikan, makalah, Seminar Nasional, Milad UAD XXX, 5 Febr 11.
·
Suwarsih Madya,
(Februari 2011). Optimalisasi Pemanfaatan TIK untuk Meningkatkan Mutu Hakiki
Pendidikan. Makalah, Seminar Nasional, Milad UAD XXX..
· Siahaan,
Sudirman. “E-learning (Pembelajaran Elektronik) sebagai salah satu alternatif
kegiatan pembelajaran. http://www.depdiknas.go.id. diakses tanggal 18
Desember 2013.
·
Silva,
Cabral dan Mendes., 2011. Maturity Model For Process Of Academic Management,
International Jounal for Infonomics (UI), Volume 4, Issue 1, March 2011.
·
Tosun
dan Baris, 2011.Using Information And Communication Technologies In School Improvement
: TOJET : The Turkish Online Jornal of Educational Technologi- January 2011,
volume 10 Issue 1.
· Umunadi, E.
Kennedy. (2011). Perception of Technical Education Students on the Role of ICT
in General Studies Programme (GSP) In University Education . International
Journal of Academic Research in Business and Social Sciences October 2011.
Zulkifli.M
Suparlan Suhartono. (2013) . On Ict-Based Learning Model Of Islamic Education
At Senior High School 4 Kendari South-East Sulawesi Province, International Refereed
Research Journal / www.researchersworld.com
http://www.geocities.com diakses tanggal 18 Desember 2013.
http://tatangmanguny.wordpress.
Com diakses tanggal 18 Desember
2013.
[1]
Deeson, Eric, 2005. Dictionary of
Information Technology. Harper Collins Publisher, Glasgow, UK.
[2] Silva, Cabral dan Mendes., 2011.
Maturity Model For Process Of Academic Management, International Journal for
Infonomics (IJI), Volume 4, Issue 1, March 2011.
[4]
http://tatangmanguny.wordpress. com
[5]
Noni, Nurdin,. 2009. Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pendidikan : Diklat Calon Kepala
Sma/Smk Penggalian Dan Pemanfaatan
Kemajuan Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Dan Manajemen Sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar