Rabu, 13 Maret 2013
ringkasan-buku-Morfologi dan sintaksis bahasa indonesia
MOFOLOGI DAN SINTAKSIS BAHASA INDONESIA
Pengertian Morfologi
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk kata serta penggaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap makna dan kelas kata. Morfologi adalah bidang linguistic yang mempelajari hubungan antara morfem yang satu dengan morfem yang lain untuk membentuk sebuah kata.
1. Morfem adalah satuan bahasa yang turut serta dalam pembentukan kata dan dapat dibedakan artinya.
Jenis-jenis morfem
1. Morfem Bebas
2. Morfem Terikat
a) Morfem terikat morfologis
b) Morfem terikat sintaksi
2. Alomorf adalah anggota satu morfem yang wujutnya berbeda tetapi yang mempunyai fungsi dan makna yang sama yaitu merupakan verba aktif. Beberapa bentuk alomorf dari beberapa morfem yaitu :
1. Morfem ber-, mempunyai alomorf ber-, be-, dan bel-.
a) Ber- contohnya : bertamasya
b) Ber- contohnya : berpergian
c) Bel- contohnya : belajar
2. Morfem me-, mempunyai alomorf me-, mem-, men-, meng-, menge-, dan meny-.
a) Me- contohnya : merajut
b) Mem- contohnya : membawa
c) Men- contohnya : menulis
d) Meng- contohnya : mengkaji
e) Menge- contohnya : mengecat
f) Meny- contohnya : menyapu
3. Afiksasi atau proses pembubuhan imbuhan ialah pembentukan kata dengan cara melekatkan afiks pada bentuk dasar. Afiks dapat ditinjau dari posisi atau letaknya, asalnya, serta produktifnya, yaitu :
1. Afiks Ditinjau dari Letaknya, afiks dapat dibagi menjadi empat macam yaitu prefix atau awalan, infiks atau sisipan, sufiks atau akhiran, dan konfiks atau imbuhan gabungan.
2. Afiks Ditinjau dari Asalnya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu afiks asli dan afiks dari bahasa asing.
3. Afiks Ditinjau dari Produktifitasnya dibedakan menjadi dua macam yaitu afiks improduktif dan afiks produktif.
4. Kata Berimbuhan / Berafiks
I. Penggunaan afiks / imbuhan ter-, pada dasarnya ter- memiliki dua fungsi, yakni :
a) Membentuk verba (kata kerja) pasif.
b) Membentuk kata adjektiva/sifat.
II. Penggunaan afiks ber-, ber-kan, dan ber-an.
III. Penggunaan afiks pe-, pe-an, per-, dan per-an.
IV. Penggunaan afiks ke-an, ke-, dan –an.
V. Penggunaan afiks –man, -wan, dan –wali.
VI. Penggunaan afiks –I, -wi, -ah, -iah.
VII. Penggunaan afiks –is, -isme, -isasi/sasi
VIII. Penggunaan afiks –lah, -kah, pun.
5. Kelas Kata disebut juga kategori kata. Dalam tata bahasa Tradisional digunakan istilah jenis kata. Hasil klasifikasi kata berdasarkan kelas kata mencakup : nomina kata benda, verba kata kerja, adjektiva kata sifat, numeralia kata bilangan, adverbial kata keterangan, kata tugas.
Sintaksis Bahasa Indonesia
Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti “dengan” dan kata tattein yang berarti “menempatkan”. Jadi, secara etimologi berarti: menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
1. Frasa
Frase lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif (hubungan antara kedua unsur yang membentuk frase tidak berstruktur subjek - predikat atau predikat - objek), atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat.
2. Klausa
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif. Artinya, di dalam konstruksi itu ada komponen, berupa kata atau frase, yang berungsi sebagai predikat; dan yang lain berfungsi sebagai subjek, objek, dan keterangan
3. Kalimat
Dengan mengaitkan peran kalimat sebagai alat interaksi dan kelengkapan pesan atau isi yang akan disampaikan, kalimat didefinisikan sebagai “ Susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap ”. Sedangkan dalam kaitannya dengan satuan-satuan sintaksis yang lebih kecil (kata, frase, dan klausa) bahwa kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar